- Amak
- Saye mungkin seorg anak, kakak, adik, kawan, sahabat dan teman anda!!!! ^^v
Friday, December 25, 2009
Sosok Dalam Cermin
Seharusnya aku mengenal sorot mata yang menatapku dari balik cermin. Senyum itu harusnya ada di bibirku. Guratan wajahnya seharusnya milikku. Wahai sosok dalam cermin, siapakah dirimu? Berilah aku waktu untuk mengenalmu. Mungkin sore ini kita bisa memesan tempat duduk di cafe, dekat jendela kaca besar, menikmati matahari yang terbenam sambil berbincang-bincang. Aku punya segudang cerita yang siap berbaris di ruang kosong antara kita. Atau kau hendak mendendangkan kasidah?. Percayalah, meskipun aku egois, aku bisa menjadi penikmat seni yang baik.
Rasanya sudah lama kita saling memandang. Namun selama itu pula kita tak saling kenal. Mungkin hidup ini sudah terlalu serakah dengan waktu, sehingga tak menyisahkannya buat kau dan aku. Bagaimana kalau kita bersekutu? Merampok waktu disaat orang-orang lengah. Mumpung malaikat dan setan masih asik berperang. Mumpung aku dan kau tak saling kenal. Sehingga tak akan ada yang berkhianat.
Ok! aku mengerti, kalau kau belum mau berbicara kepadaku. Mungkin kau susah percaya pada orang asing. Ini nomer telponku. Ku tulis di cermin kita. Kalau kau sudah merasa nyaman, hubungilah aku. Karena aku yakin kita bisa menjadi pasangan yang serasi.
maafkanlah kekasih ku yang jauh di seberang sana, yang sibuk tugas menolong orang, ku tinggal mendua dengan cermin. mudah2han engkau gak cemberu..
Wednesday, December 23, 2009
17 november
Mulanya aku berfikir, semua proses yang kujalani akan mengantarkan pada "kebebasan". Pendidikan, bisnis, dan menulis seakan mencerahkanku pada awalnya. Namun, disaat semua itu menemui titik jenuh, pembebasan yang kuharapkan itu hanyalah tali-tali yang mengikat kuat di tubuhku. Aku merasa terjebak dalam goa dengan tatanan yang "ideal". Mungkin aku adalah salah satu manusia goa-nya Plato. Terjebak dalam ruang yang ku sebut beradab nan berbudaya.
Sesekali aku berbisik pada malam, aku ingin menjadi Friedrich Wilhelm Nietzsche. Menjadi manusia super, dengan kehendak untuk berkuasa. "Hendak kau jebloskan kemana lagi dirimu?" tanya bintang yang bertebaran malam itu, "bukannya dirimu yang sekarang, ataupun hari esok adalah keserakahan? Lalu kenapa kau ingin berubah, bila selalu saja terjebak dalam lubang yang sama?"
Sejenak ku tenangkan pikiranku dengan segelas kopi dan sebatang rokok kretek. Sambil mengenang romantisme sekelompok pemberontak di kota Apel, yang kini tewas ditikam waktu. Suara yang dahulu lantang dan berapi-api, kini hanya menggema pada ruang sempit hatiku. Aku tak mampu lagi melihat bintang, karena mereka selalu meneriak-kan pertanyaan klasik, "dari gugus bintang manakah kau berasal? hendak ke galaksi mana kau akan mengakhiri perjalananmu?"
Sejenak ku tenangkan pikiranku dengan segelas kopi dan sebatang rokok kretek. Sambil mengenang romantisme sekelompok pemberontak di kota Apel, yang kini tewas ditikam waktu. Suara yang dahulu lantang dan berapi-api, kini hanya menggema pada ruang sempit hatiku. Aku tak mampu lagi melihat bintang, karena mereka selalu meneriak-kan pertanyaan klasik, "dari gugus bintang manakah kau berasal? hendak ke galaksi mana kau akan mengakhiri perjalananmu?"
Ada penyesalan, ketidak puasan, dan keinginan yang bergejolak, dari lubuk hati seseorang yang terlahir sendiri dalam menghadapi perang abadi ini. Waktu terus berjalan, pertanyaan menghasilkan pertanyaan lanjutan. Tidak ada kesimpulan, semua berputar dalam tesis, anti tesis, dan sintesis.
Malam kian larut, jarum jam sudah menunjukkan pukul 03.00 saat hp-ku tiba-tiba menginterupsi.
"Halo.."
"Hai, apa kabar Sam?" sapa seorang laki-laki diseberang sana.
Aku tertegun, diam, bingung. Rasa kangen yang lama terpendam, ternyata membunuh semua kalimat yang tersedia dalam memori otakku. "benarkah ini engkau?" tanyaku dalam hati.
"Ini Sam Abel kan?"
"Iya" jawabku singkat, masih dengan perasaan yang penuh harap.
"Walah, kok diam aja. Ini Toni Sam!" jelas Toni, "masih ingatkan sama ayas. Temen waktu di Malang..."
"Iya"
"Kok jadi diam toh Sam, kaget ya ayas punya nomer hp Sam?"
"Mestinya lu ga usah nanya itu kali Ton!"
"ha ha ha iya maap, ada hal penting yang pengen ayas omongin Sam"
"Apaan Ton?" tanyaku penasaran.
"Sabar-lah.. pokoknya, Sam Abel kalo bisa sekarang juga ke sini"
"Ke mana?"
"Ke monas"
"Nah emang lu sekarang lagi di Jakarta? sejak kapan?"
"Sudalah Sam, basa-basinya entar aja. Sekarang Sam Abel kesini. aku tunggu sampe fajar, setelah itu ayas ga bisa nemuin Sam OK?!"
"Ton! Sialan hpnya udah di matiin lagi. Lu kira lapangan monas kayak halaman rumah?" gerutu gue ke Toni.
Aku perhatikan kalender, sekarang taggal 17 November 2009. Ini bukan tanggal ulang tahun gue maupun Toni. Lalu kenapa tiba-tiba Toni ingin bertemu? dari mana dia dapat nomer hp ku? ada perlu apa? kenapa harus menjelang fajar?
"Masa bodoh-lah, gue harus cepet-cepet ketemu Toni" pikirku langsung lari ke garasi.
(bersambung)
Malam kian larut, jarum jam sudah menunjukkan pukul 03.00 saat hp-ku tiba-tiba menginterupsi.
"Halo.."
"Hai, apa kabar Sam?" sapa seorang laki-laki diseberang sana.
Aku tertegun, diam, bingung. Rasa kangen yang lama terpendam, ternyata membunuh semua kalimat yang tersedia dalam memori otakku. "benarkah ini engkau?" tanyaku dalam hati.
"Ini Sam Abel kan?"
"Iya" jawabku singkat, masih dengan perasaan yang penuh harap.
"Walah, kok diam aja. Ini Toni Sam!" jelas Toni, "masih ingatkan sama ayas. Temen waktu di Malang..."
"Iya"
"Kok jadi diam toh Sam, kaget ya ayas punya nomer hp Sam?"
"Mestinya lu ga usah nanya itu kali Ton!"
"ha ha ha iya maap, ada hal penting yang pengen ayas omongin Sam"
"Apaan Ton?" tanyaku penasaran.
"Sabar-lah.. pokoknya, Sam Abel kalo bisa sekarang juga ke sini"
"Ke mana?"
"Ke monas"
"Nah emang lu sekarang lagi di Jakarta? sejak kapan?"
"Sudalah Sam, basa-basinya entar aja. Sekarang Sam Abel kesini. aku tunggu sampe fajar, setelah itu ayas ga bisa nemuin Sam OK?!"
"Ton! Sialan hpnya udah di matiin lagi. Lu kira lapangan monas kayak halaman rumah?" gerutu gue ke Toni.
Aku perhatikan kalender, sekarang taggal 17 November 2009. Ini bukan tanggal ulang tahun gue maupun Toni. Lalu kenapa tiba-tiba Toni ingin bertemu? dari mana dia dapat nomer hp ku? ada perlu apa? kenapa harus menjelang fajar?
"Masa bodoh-lah, gue harus cepet-cepet ketemu Toni" pikirku langsung lari ke garasi.
(bersambung)
Saturday, December 5, 2009
Ayo Dukung Ibu Prita Mulyasari
Alhamdulillah...Ide untuk membantu Ibu Prita terus mengalir dari semua golongan. Tidak ketinggalan saya dan teman-teman juga terus merapatkan barisan, untuk melakukan dukungan nyata melalui GERAKAN 1000 RUPIAH UNTUK IBU PRITA. Diharapkan dari dana yang terkumpul bisa untuk membayar denda Ibu Prita.
Terima kasih untuk KOMUNITAS BLOGGER UIN JAKARTA, KOMUNITAS BLOGGER PINGGIRAN, dan terutama PMII CABANG CIPUTAT yang merelakan sekretariatnya dijadikan posko gerakan ini.
Kami juga merencanakan aksi damai pengumpulan 1000 tanda tangan dan 1000 rupiah /mahasiswa untuk mendukung perjuangan ibu Prita. Aksi ini insyaallah akan kami laksanakan pada tanggal 8 Desember 2009, di kampus UIN Syarif Hidayatullah jakarta. Mulai jam 08.00 wib - sampe selesai. Bekerja sama dengan PMII cabang ciputat, komunitas blogger UIN (dalam konfirmasi) dan komunitas blogger pinggiran. Kami mengharapkan partisipasi dari semua kalangan dan pihak untuk suksesnya aksi ini.
Besar harapan kami, teman-teman aktivis, blogger maupun pengguna internet terus berjuang untuk membantu Ibu Prita Mulyasari.
Kita jugaberencana menghadiri persidangan Ibu prita pada tanggal 9 desember 2009 di pengadilan tinggi tangerang, untuk menyerahkan dukungan tanda tangan dan dana yg terkumpul.
terima kasih
Terima kasih untuk KOMUNITAS BLOGGER UIN JAKARTA, KOMUNITAS BLOGGER PINGGIRAN, dan terutama PMII CABANG CIPUTAT yang merelakan sekretariatnya dijadikan posko gerakan ini.
Kami juga merencanakan aksi damai pengumpulan 1000 tanda tangan dan 1000 rupiah /mahasiswa untuk mendukung perjuangan ibu Prita. Aksi ini insyaallah akan kami laksanakan pada tanggal 8 Desember 2009, di kampus UIN Syarif Hidayatullah jakarta. Mulai jam 08.00 wib - sampe selesai. Bekerja sama dengan PMII cabang ciputat, komunitas blogger UIN (dalam konfirmasi) dan komunitas blogger pinggiran. Kami mengharapkan partisipasi dari semua kalangan dan pihak untuk suksesnya aksi ini.
Besar harapan kami, teman-teman aktivis, blogger maupun pengguna internet terus berjuang untuk membantu Ibu Prita Mulyasari.
Kita jugaberencana menghadiri persidangan Ibu prita pada tanggal 9 desember 2009 di pengadilan tinggi tangerang, untuk menyerahkan dukungan tanda tangan dan dana yg terkumpul.
terima kasih
Thursday, December 3, 2009
URUNAN BLOGGER 1000 RUPIAH BUAT PRITA MULYASARI
Kasus Prita hanya permulaan. Selanjutnya mungkin saja saya, anda, atau keluarga anda yg akan didakwa oleh mereka yg tidak menyukai tulisan kita di blog, status facebook atau sekedar gosip di email kita.
204 juta adalah nominal yang amat sangat besar, buat seorang ibu rumah tangga. Sebagai sahabat dan keluarga seharusnya para pengguna internet, terutama teman-teman blogger ada gerakan nyata untuk mendukung beliau. Vonis sudah dijatuhkan, kita harus menghormati hukum. Meski terkadang terasa janggal.
204 juta adalah nominal yang amat sangat besar, buat seorang ibu rumah tangga. Sebagai sahabat dan keluarga seharusnya para pengguna internet, terutama teman-teman blogger ada gerakan nyata untuk mendukung beliau. Vonis sudah dijatuhkan, kita harus menghormati hukum. Meski terkadang terasa janggal.
Yang terhormat para Pemimpin negeri ini, sudah dipusingkan dengan dana 6,7 Triliun. Kita tidak bisa berharap banyak pada mereka. Mari para blogger indonesia bersatu, bergotong royong membantu saudari kita Prita Mulyasari dengan menyisihkan uang 1000 rupiah. Bukan sebuah nominal yang besar, tapi kalo kita bersatu, denda yg dikenakan pada saudari kita, PASTI BISA KITA BAYAR!
Ayo kawan-kawan BLOGGER! tunjukkan pada DUNIA kita BERSATU
Bagi anda yg ingin berpartisipasi bisa meninggalkan komentar dipostingan ini. atau bergabung di group facebook GERAKAN 1000 RUPIAH BUAT PRITA MULYASARI.
Ayo kawan-kawan BLOGGER! tunjukkan pada DUNIA kita BERSATU
Bagi anda yg ingin berpartisipasi bisa meninggalkan komentar dipostingan ini. atau bergabung di group facebook GERAKAN 1000 RUPIAH BUAT PRITA MULYASARI.
Subscribe to:
Comments (Atom)
