Amak
Saye mungkin seorg anak, kakak, adik, kawan, sahabat dan teman anda!!!! ^^v

Tuesday, May 26, 2009

Siswa SMA Berkeliaran di Malaysia (benarkah?)

Hari ini gue baru aja ditelphone sama temen SMA, yang sekarang udah kerja di Malaysia. Omongan kita sih awalnya ga jauh-jauh dari gosip sesama mantan warga kelas 3 IPS 1. Ternyata setelah 7 tahun berpisah, banyak temen gue yg udah pada married dan punya anak. Ada yang jualan bakso di Kalimantan, gue berharap sih yang beli manusia bukan bekantan. Ada juga temen gue yang suka pindah-pindah kerja keliling Indonesia, namanya Naim, tapi sekarang temen-temen SMA gue lebih suka manggil doi, Marco Polo. Karena hobinya pindah dari satu pulau ke pulau lain sambil naik kapal laut (angkat layarnya, kapten...!). Mungkin Marco Polo Jr ini masih belum percaya sama omongan Pak Dul Wakid (guru IPS kami dulu) kalo dunia itu bulet. Semangat Im! sapa tau abis keliling Indonesia nilai Geographi lu 90.
Kembali lagi ke Malaysia neh. Gue baru aja dapet cerita seru dari temen gue. Ternyata di Malaysia itu banyak TKI yang berkelakuan menyimpang. Kata temen gue sih kelakuan mereka ini termasuk golongan Nasionalis Narsis. Saran temen gue sih, kalo suatu saat lu berpusing-pusing (keliling) di Malaysia, terus ngeliat bapak-bapak ato ibu-ibu make baju SMA di Mall ato jalanan, jangan kaget, apalagi nanya sama mereka skulah dimana (karena itu hal yang memalukan). Mereka itu bukan siswa SMA yang lagi bolos.
Asal lu tau aja, seragam SMA sekarang jadi trend mode TKI masa kini. Ga cuman bernostalgia mereka juga bergaya dengan seragam putih abu-abunya. Emang aneh sih, tapi mungkin itu satu-satunya cara mereka buat mengenang masa lalunya. Padahal mereka kan ga semuanya skolah dan lulus SMA, terus seragam itu dapet dari mana donk? bisa jadi bikin sendiri, ato minta kiriman sama keluarga yg di Indonesia. Ck ck ck...gaya emang ga ada matinya
Lebih gilanya lagi, ternyata pakaian SMA yang lengkap dengan bet OSIS-nya itu ga cuman dipake saat jalan-jalan plus nongkrong, tapi dipake juga kalo lagi upacara kemerdekaan 17 Agustus di Kedutaan besar RI di Malaysia. Auw auw auw Asli, gue ga tega ngebayangin segerombolan bapak-bapak sama ibu-ibu berseragam SMA upacara. Dunia emang udah gila...

Benarkah Facebook Haram?

Duhai Tuhanku... aku tak pantas menjadi penghuni surga
Tetapi diriku juga tak kuat terhadap siksa neraka

Tuhan... Ku akui, aku GOLPUT (yang menurut fatwa MUI itu haram). Selain umatnya Nabi Muhammad SAW, aku juga pengguna setia FACEBOOK (lagi2 menurut sebagian Ulama di Jawa Timur itu Haram). Belum lagi kelakuan-kelakuan ku yang lain. Tentulah dosa hambaMu ini menggunung bak Semeru. Sedangkan kebaikanku, tak sebesar biji Sawi. Pantaskah aku masih berharap surga?

(Munajatku malam ini)

Mungkin pertanyaan gue ini juga mampir di otak teman2 pengguna facebook, Situs pertemanan yang lagi booming ini, tiba2 dinyatakan haram sama sebagian Ulama di Kediri, Jatim. Kayaknya gue perlu ingetin sama teman-teman pengguna facebook. Jangan nyari dalil di Al Quran atau Hadits nabi, karena gue bisa pastiin hukum facebook haram disana ga bakalan ada. keluarnya fatwa haram terhadap facebook adalah hasil musyawarah sebagian ulama di Kediri dan tidak mewakili semua ulama di Indonesia.
Seperti yang gue liat di Tipi, salah satu Kyai itu memberi penjelasan (seingat gue) sebagai berikut: "Facebook dinyatakan haram karena, facebook dijadikan media untuk berhubungan antara cewek dan cowok (yang bukan Muhrim) yang bisa menimbulkan sahwat". Jadi menurut hemat pemikiran gue, yang haram itu bukan facebook, tapi pengguna facebook yang menjadikan situs ini untuk ajang mencari pacar atau mencari pasangan kencan. Perlu diingat juga, sebelum facebook booming, sudah ada friendster, situs yang serupa sama facebook.
Sebenernya bukan hanya situs macam Facebook atau friendster yang bisa dijadikan media untuk berhubungan antara cewek dan cowok. Situs penyedia chating macam Yahoo messenger sama MIRC malah lebih parah!. Di dua situs terakhir ini, sebagian ID chatternya malah lebih parah, porno abiss (walaupun ga semuanya juga sih), tapi kalo dibandingin sama facebook, facebook is better than MIRC and Yahoo messenger. Selain itu, teknologi Telephon dan sms juga mempunyai efek yang sama. Lalu kenapa cuman facebook yang diharamin?
Gue jadi kuwatir, jangan-jangan keputusan ini hanya respon membabi buta terhadap perkembangan facebook. Tanpa mempelajari lebih mendalam terhadap facebook. Kalo kekhwatiran gue bener, alangkah naifnya keputusan itu!. Apalagi kemudian salah satu ketua PBNU K. H. Tolhah Hasan menyatakan, "Facebok tak harus disikapi secara halal atau haram" tentu hal ini sebagai pengingat (tamparan mungkin lebih tepatnya) bagi mereka yang sudah mengeluarkan fatwa tersebut.
Mau bagaimanapun, fatwa sudah keluar. Pro dan Kontra mengikutinya. resistensi dari pengguna facebook juga telah terjadi dengan munculnya group penentang fatwa haram terhadap facebook. Kini gue cuman berharap, kedewasaan para Ulama dan pengguna facebook untuk berdialog. Sehingga ada proses dialektika diantara kita semua. Bukan saling claim kebenaran, karena kebenaran hanyalah milik Tuhan semesta alam.
Waallahu a'lam Bishowab...